Hari ini saya menemukan seorang ibu yang terkadang sering saya temui dalam sebuah bus antarkota. Sekarang ini banyak sosok seperti dirinya yang bergelantungan di sebuah bus dan mengumpulkan uang kertas dan recehan serta menghitungnya satu per satu. Ibu ini hanyalah contoh dari banyaknya sosok wanita yang bekerja pagi hingga larut malam untuk menghidupi keluarganya. Ia hanyalah salah satu potret para wanita perkasa yang berani mengadu nasib di tengah kelompok pekerjaan yang lebih layak dikerjakan oleh para adam. Feminisme yang lekat pada diri mereka tetap terlihat walaupun maskulinitas juga mulai menjadi bagian dari diri mereka-resiko sebuah pekerjaan-lekuk tubuh mereka tetap indah dengan balutan baju tak bermote ataupun berenda. Hanya sebuah kaos lengan panjang (untuk menutupi tangan mulus mereka dari debu udara jalanan) dan sebuah kemeja biru dengan label perusahaan jasa transportasi sebagai identitas seorang kondektur serta sepasang sepatu kets demi mobilitas yang nyaman (karena saya rasa tidak nyaman mengenakan sepatu high heels untuk bergelantungan dan mondar-mandir di koridor bus kota). Itulah mereka para wonder women jalanan. Sebuah profesi yang mewarnai hiruk pikuk kehidupan jalanan. Foto ini saya ambil dari sebuah bus antarkota untuk para ibu yang ada di jalanan.
Kamis, 21 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar